Varietas Unggul Bibit/Benih Kacang Tanah Pilihan
Banyak faktor dalam proses budidaya kacang tanah yang dapat mempengaruhi
produktivitasnya. Kendala dalam peningkatan produksi kacang tanah ialah: 1)
pengolahantanah yang kurang optimal sehingga drainasenya buruk dan strukturnya
padat, 2) pemeliharaan tanaman yang kurang optimal, 3) serangan hama dan
penyakit (bercak daun, karat, virus, dan layu bakteri), 4) penanaman varietas yang
berproduksi rendah, 5) mutu benih yang rendah, dan 6) kekeringan.
Kasno (2005) melaporkan bahwa berkaitan dengan jenis varietas yang ditanam
untuk meningkatkan produksi, telah dilepas sejumlah varietas unggul ke pasaran.
Varietas unggul yang berproduktivitas tinggi dan mempunyai sifat ketahanan terhadap
cekaman biotik dan abiotic serta karakteristik yang sesuai dengan permintaan
pasar merupakan modal utama dalam upaya meningkatkan produksi dan pendapatan petani.
Karakteristik tiap varietas, baik unggul maupun lokal, tentu saja memiliki ciri
khas masing-masing.
Lukitas (2006) menambahkan bahwa untuk meningkatkan produktivitas dan
menekan jumlah polong cipo yang dihasilkan maka perlu diketahui perbedaan karakter
vegetatif, fisiologi, daya hasil dan keunggulan dari setiap varietas dalam
proses pertumbuhan, pembentukan, dan pengisian polong. Tipe dan kecepatan
pengisian polong pada varietas-varietas kacang tanah diduga sebagai salah satu
faktor yang mempengaruhi produktivitas. Tidak sempurnanya pengisian polong pada
varietas yang ditanam dapat menyebabkan hasil polong pada saat panen tidak
maksimal. Pengisian polong dimulai dari pangkal ke ujung, dan berlangsung sampai
bagian dalam polong telah terisi biji (Trustinah, 1993).
NO
|
Varietas
|
Umur panen
(hari)
|
Bobot 100
biji (g)
|
Keunggulan
|
1
|
Jerapah (biji 2)
|
90–95
|
45–50
|
Tahan layu, Toleran lahan
masam
|
2
|
Gajah (biji 2)
|
100-110
|
40-53
|
Tahan terhadap pernyakit layu penyakit dan peka
terhadap penyakit karat dan becak daun
|
3
|
Kancil (biji 2)
|
90–95
|
35–40
|
Tahan layu bakteri, agak tahan
jamur A. flavus; Toleran klorosis
|
4
|
Bison (biji 2)
|
90–95
|
35–38
|
Tahan karat daun; agak tahan
jamur A. flavus; Sesuai untuk tumpangsari; Adaptif lahan kering Alfisol
alkalis
|
5
|
Tuban (biji 2)
|
90-95
|
35–38
|
Tahan layu, agak peka penyakit
daun; Adaptif lahan kering Alfisol; Agak toleran kekeringan
|
6
|
Garuda (biji 4 rata-rata)
|
90-95
|
30-50
|
Tahan penyakit layu, peka penyakit karat dan bercak
daun
|
7
|
Domba (biji 3–4)
|
90–95
|
47–51
|
Agak tahan A. flavus; Toleran
klorosis; Adaptif lahan Alfisol alkalis
|
8
|
Kelinci (biji 3–4)
|
95
|
45
|
Agak tahan penyakit layu
bakteri bakteri; Tahan karat daun, Toleran bercak daun
|
9
|
Talam-1 (biji 2)
|
90–95
|
50,3
|
Adaptif lahan kering masam;
Toleran jamur A. flavus; Agak tahan penyakit layu
|
10
|
Hypoma 1 (biji 2)
|
91
|
36,4
|
Tahan penyakit layu
|
11
|
Hypoma 2 (biji 2)
|
90
|
31,2
|
Toleran kekeringan fase
generatif. Agak tahan penyakit layu
|
12
|
Takar 1 (biji 2)
|
90-95
|
65,5
|
Tahan karat daun, tahan kutu
kebul, tahan layu bakteri
|
13
|
Takar 2 (biji 2)
|
85-90
|
47,6
|
Tahan karat daun, tahan kutu
kebul, tahan layu bakteri
|
14
|
Litbang Garuda 5 (biji 2)
|
85-96
|
36,4
|
tahan jamur aspergillus flavus
aflatoksin
|
15
|
Talam 2 (biji 2)
|
90-95
|
43,4
|
Tahan penyakit layu bakteri,
Tahan penyakit karat, agak tahan bercak daun, Adaptif lahan masam
|
16
|
Talam 3 (biji 2)
|
90-95
|
38,0
|
Agak tahan penyakit layu
bakteri, Tahan penyakit karat dan agak tahan penyakit bercak daun Adaptif
lahan masam
|
Benih kedelai varietas anjasmoro klik disini
Benih kacang tanah varietas gajah klik disini
Benih kacang tanah varietas garuda klik disini
Bibit benih bawang merah varietas bauji klik disini
Bibit benih bawang merah varietas tajuk klik disini
Hubungi kami langsung di WA 082245783988 atau tokopedia
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan